Salam sejahtera salam mesra, marilah kita kembali kepada persoalan apakah orang-orang yang tidak mengikuti agama yang benar TETAPI melakukan pekerjaan dan perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang benar, semua amalannya itu akan diterima oleh Tuhan. Kita sudah membincangkan secara ringkas tentangnya, tetapi bagaimana pula alasan logik yang diajukan oleh kaum intelektual dan kita juga sudah memperhatikan apa yang mereka kutip dari Al-quran dan as-sunnah sebagai landasan fundamentalnya.
Sekarang kita akan lihat, apakah jawapan dari mereka yang disebut dengan kelompok orang-orang soleh. Kelompok yang menentang bulat-bulat pendapat yang diajukan oleh kaum intelektual tersebut.Mereka mengatakan secara tegas bahwa perbuatan baik non muslim (bukan muslim) tidak mungkin akan diterima oleh Tuhan. Perbuatan orang-orang kafir itu tidak ada nilainya sama sekali dimata Tuhan, semua amal perbuatan mereka itu akan ditolak dan tertolak. Kelompok orang-orang soleh yang berpikiran kaku ini juga tidak lupa untuk membawa dua alasan penting untuk mendukung pendapatnya, iaitu :
Alasan penting yang pertama adalah alasan rasional, kalau memang perbuatan baik non muslim itu diterima dan perbuatan baik muslim juga diterima jadi apakah bezanya menjadi muslim atau non muslim. Demikian juga sebaliknya, kalau perbuatan buruk non muslim akan mendapat hukuman dan perbuatan buruk muslim juga mendapat hukuman yang sama, jadi di mana letak perbezaannya antara menjadi muslim dan bukan muslim. Dalam hal ini apa pengaruhnya menjadi muslim atau non muslim?
Alasan penting kedua adalah alasan berlandaskan Nas, mereka mengutip dalil dengan merujuk kepada apa yang tertulis pada al-quran surat 14 ayat 18 :
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.”
Dengan bermodalkan ayat ini, maka kelompok orang-orang soleh yang berpikiran sempit tersebut menegaskan bahwa perbuatan mulia semulia apapun, sekalipun lebih mulia dari perbuatan dan pengabdian para nabi sekalipun, maka sungguh perbuatan mereka akan sia-sia belaka jika tidak digandingkan dengan keimanan kepada Tuhan.
Dan untuk melengkapi dalilnya, mereka juga terkadang mengambil ayat yang lain dari al-quran , seperti surat 24 ayat 39 :
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya”
Dengan menambahkan ayat ini, maka sudah semakin kuatlah perhitungan atas orang-orang kafir, perbuatan mereka semuanya akan sia-sia dan bagaikan sebuah fatamorgana. Seolah-olah ada dan bermanfaat padahal tidak ada dan tidak berguna sama sekali.
Sampai disini kita sudah melihat, apa dan bagaimana alasan-alasan logik yang disampaikan oleh dua kelompok yang paling berpengaruh tersebut. Jalan pemikiran pertama mengatakan semua orang boleh dan dibolehkan masuk surga tanpa membeza-bezakan agamanya, apakah muslim atau non muslim semuanya sama saja dimata Tuhan.
Tafsiran ayat-ayat al-quran mahupun hadis mempunyai tafsiran yg sungguh luarbiasa dan bertingkat-tingkat levelnya.Sebagaimana ayat-ayat tersebut pula boleh diukur melalui maksud makna kalimah asal seperti contohnya yg dapat kita lihat mengenai orang-orang kafir itu boleh diertikan juga kepada org islam yg tidak menepati landasan agama pula akan berubah menjadi org kafir.
Ada sebahagian juga tuhan mengatakan bahawa kalau seseorang muslim itu syirik khafi, lama kelamaan ia akan menjadi kafir.......begitu juga kalau mrk syirik khabir sejelas2nya boleh jatuh hukum kepada kafir juga....jadi daripada kesan utk menjadi seorang yg cerdik sahaja di dalam agama memang tidak dpt melengkapi pengurusan kehidupan mreka, Oleh itu mereka perlu diterapkan sebanyak-banyak ilmu untuk mencapai darjah cerdik dan bijaksana.Apakah ertinya awwaluddin makrifatullah,apakah maksudnya hendaklah kamu menyembah allah seolah2 kamu melihatnya dan seandainya kamu tidak mampu,maka kamu andaikan dan bayangkan seolah2 tuhan melihat kamu.....manakala apakah pula ertinya seandainya kamu tidak mengenal allah,bagaimana kamu layak utk menyembahnya......
Kelompok yang lain mengharamkan syurga terhadap umat manusia manapun kecuali mereka muslim. Syurga tertutup untuk orang-orang non muslim, syurga dibuat khusus untuk orang Islam. Syurga pula disediakan kepada harga dirinya dan kepada pengikutnya sahaja. Pendapat kelompok manakah gerangan yang paling logik dan yang paling masuk akal yang boleh kita terima? Apakah pendapat kelompok pertama ataukan pendapat kelompok yang kedua dan pendapat golongan lain?Atau apakah masih ada pendapat yang lain diluar pendapat tersebut?
No comments:
Post a Comment